Rabu, 06 Maret 2013

Film

Film adalah kumpulan gambar yang bergerak sehingga membentuk suatu penceritaan (story telling)
Film dibentuk dari dua unsur:

  1. unsur bentuk (form) didalam bentuk terdapat cerita yang meliputi naratif dan non naratif.
  2. unsur gaya (style) didalam gaya ada element visual yang meliputi editing, suara, mise en scene.




1) NARATIF
sebuah cerita yang di susun secara linear
2) ELEMEN VISUAL
segala sesuatu yang terlihat dalam frame, image, shot.


Sejarah film

  1. Pada tahun 1640 aba XVII seorang pendeta bernama athanasius kircher di roma ,italia,menciptakan magic latern
  2. Pada tahun 1832 di wina,austria simon rittr van stampfer menciptakan stroboscape
  3. Pada tahun 1836 h.if.talbot menemukan foto negatif dan pada tahun 1840 L.J.Dequerre menemukan photo positif atau slide
  4. Pada taun 1887 thomas alva edison berhasl menemukan alat perekam suara yaitu phonegraph yg kemudian disusun pada tahun1889 ,edison menemukan alat perekam gambar yaitu kinetoscope
  5. Pada tahun 1897 lumiere brother menemukan cinematograph

Lumiere brothers adalah

  1. orang yg pertama kali memprestasikan film
  2. orang yg menciptakn kamere film yg lebih kecil/simpl/ringan
  3. orang yg mengawali film dokumenter
  4. orang yg menunjukan film pertama kali ke bioskop

Sinematografi



I. Jenis kamera & film

Kamera mekanis dari mulai 8 mm, 16mm, 35 mm, S 16 ,35 mm, S 35 & 70 mm
Digital Sinematografi (Video)
Digital sinematografi bisa dibuat juga menggunakan kamera video atau langsung aja lo gunain computer.

II. TONALITAS

Kontras
Wild Strawberries, Bergman gunain kontras tinggi aja soalnya untuk menggambarkan mimpi

Brightness
Brightness tinggi sering digunakan juga pada film-film komedi atau film dengan setting ruang yang menuntut demikian, Lawrence of Arabia, Mummy dll

Warna
Hingga akhir tahun 1930-an stock film B&W masih digunakan namun sekitar tahun 1960-an hampir engga digunain lagi. Terus ,tahun 1980-an film Raging Bull justru menggunakan film B&W juga Schindler’s List


III. KECEPATAN DALAM FILM

a). NORMAL
Disesuaikan dengan kecepatan suara, yaitu 24 fps.

b). FAST MOTION
Biasanya terdapat dalam film laga sebagai penekanan dramatik, kecepatan kurang dari 24 fps.

c). SLOW MOTION
Biasanya terdapat pada film comedy/ gerak komikal, kecepatan lebih dari 24 fps.

d). REVERSE MOTION
Film-film tertentu yang mencoba menggunakan gerak ini secara naratif/ bergerak mundur.

IV. LENSA

Sebenarnya lensa itu berfungsi untuk meneruskan cahaya dengan kekuatan penuh biar pembingkaian bisa berjalan baik. Makanya itu pembuat film harus memahami benar akan adanya lensa ini. Bila coba digambarkan dilihat dari sudut penangkapannya maka ada beberapa macam-macam lensa :

1). Lensa Normal
Lensa normal adalah lensa dengan daya tangkapnya mendekati mata manusia normal/ sesuai dengan mata manusia dalam melihat benda atau subyek tertentu. Dalam kamera film 35 mm lensa normalnya adalah 35 - 50 mm sedangkan untuk kamera film 16 mm lensa normalnya adalah 25 mm.

2). Lensa wide
Lensa wide adalah lensa dengan daya tangkapnya lebih luas dari daya tangkap mata manusia / untuk menangkap objek yg lebih luas dalam melihat benda atau subyek tertentu. Dalam kamera film 35 mm lensa wide adalah lensa yang ukurannya kurang dari 35 mm sedangkan untuk kamera film 16 mm lensa wide ukuruannya kurang 25 mm.

3). Lensa tele
Lensa telephoto atau sering disebut dengan lensa tele saja adalah sebuah lensa yang bisa memperlihatkan subyek yg tadinya jauh menjad dekat .

4). Lensa zoom
Lensa zoom atau sering disebut variable focal length, merupakan lensa yang bisa digerakin dan dapat diubah kedalaman (perspektif) dari sebuah gambar.

Sudut penagkapan lensa

Focus

  1. Deep Focus : Banyak digunakan oleh para sineas seperti Orson Welles (Citizen Kane), John Ford dan Kenji Mezoguchi
  2. Rack Focus (Selective Focus) : Pemilihan focusing pada daerah/tempat tertentu pada gambar.

Special effect


  1. Superimpose (digabung )
  2. Back / Front Projection
  3. Split Screen
  4. CGI (computer generated imaginary)




Contoh gambar superimpose:



Contoh gambar splid screen :



Contoh Gambar CGI :




FRAMING (PEMBINGKAIAN)

I. ASPECT RATIO

Merupakan perbandingan tinggi dan lebar layar. Semakin lebar layarnya, konsekuensi dalam mengisi mise en scene-nya semakin luas, juga aspek camera set up-nya




JARAK

Secara umum seorang pembuat film pasti akan menentukan jarak dari kamera ke subyeknya yang akan diwujudkan dengan Type Of Shot (Frame Size) . wajah manusia dan secara besar dibagi menjadi 3 ukuran yaitu :
Wide Shot (WS) / Long Shot (LS), Medium Shot (MS) dan Close Up (CU)

1. Wide shot 
Biasanya digunakan untuk menunjukan pemandangan yang luas. 

2. Long shot 
Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ruang kantor dan suasana panggung terbuka.

3. Extreem long shot 
Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas.

    4 .Full shot
    Biasanya seluruh tubuh tokoh diperlihatkan dari kepala hingga ujung kaki, hal ini dimaksudkan agar penonton dapat melihat seluruh gestur (gerak tubuh) tokoh dan sedikit aktivitas lingkungannya


    5. Medium Long Shot (MLS) / Knee Shot (KS)
    Biasanay digunakan pada film-film western (koboi) dan fungsinya adalah agar pistol yang ada di bawah pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton, s



    6. Medium Shot (MS)
    Biasanya memiliki keistimewaan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh terlihat lebih jelas namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja


    7. Close Up
    Secara mendasar memiliki fungsi untuk menginformasikan ekspresi wajah tokoh. Ada beberapa variasinya yaitu :

    Medium Close Up (MCU)
    Ukuran ini sering dianggap cocok untuk memperlihatkan shot yang sifatnya intim (menggambarkan kedekatan) sehingga banyak sekali adegan dialog dalam film menggunakan type of shot ini terutama dialog-dialog yang normal artinya tidak ada penekanan dramatik


    Close Up (CU)
    biasanya digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah si tokoh dengan lebih jelas, baik marah, sedih, gembira dan lain-lain.


    Big Close Up (BCU)


    Extreme Close Up (ECU / XCU)


    Ada beberapa macam yang juga sering digunakan oleh para pembuat film antara lain :

    CLOSE SHOT (CS)
    Ukuran ini banyak digunakan untuk menyebut type of shot dalam bentuk padat namun bukan wajah tokoh atau mungkin malah benda lain seperti arloji, buku, botol dan lain-lain


    Two Shot


    Three Shot


    Over Shoulder Shot
    Biasanya digunakan untuk memberi penekanan pada sudut pandang tokoh dan penonton tetap merasakan kehadiran tokoh lain di dalam bingkai tersebut.


    SUDUT (CAMERA ANGLE)

    Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka selanjutnya kita juga wajib mengenal dimana seorang pembuat film meletakkan kameranya atau dikenal dengan Camera Angle (sudut pengambilan kamera).

    POSISI CAMERA ANGLE





    Eye Level
    Angle disebut eye level apabila tinggi mata tokoh / objek dianggap sejajar dengan lensa kamera.


    High Angle
    Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera / seseorang lebih tinggi dari mata sang tokoh.


    Top Angle / Bird Eye View


    Low Angle
    sesuatu lebih tingggi dari lensa kamera


    Frog Eye View / Worm Eye View
    lebih rendah dari low


    Canted Angle / Crazy Angle /Dutch Angle
    digunakan untuk menggambarkan keadaan yang tidak stabil, galau,ga nentu,bimbang,gelisah,gundah. .


    GERAK KAMERA

    Gerak fisik dari subyek dan kameranya adalah yang membedakan film dengan seni visual lainnya seperti seni lukis, fotografi dan lain-lain.

    Pan(oramic)
    Pan merupakan kependekkan dari kata panoramic. Karena berpusat pada tripod, maka gerak kamera ini hanya bisa berputar sehingga gerakannya hanya bisa ke kiri (pan left) atau ke kanan (pan right)



    Tilt
    Tilt juga berpusat pada tripod dan gerakan kamera ini hanya bisa ke atas (tilt up) ataupun ke bawah (tilt down).



    Track
    Gerak ini biasanya dibantu sebuah kereta yang berjalan di atas rel dan disebut Dolly Track. Kamera diletakkan di atas Kereta Dolly sehingga gerak kamera hanya terbatas pada gerak maju (track in), mundur (track out), gerak lurus ke samping kanan (track right) dan gerak lurus ke samping kiri (track left). Gerak track in dan track out tidak menyebabkan berubahnya perspektif atau kedalaman dari gambar yang dibuat.


    Alat Dolly Track


    Crane
    Gerak ini juga dibantu dengan sebuah alat yang disebut Dolly Crane, dimana alat tersebut dapat berjalan di atas rel ataupun diam. Alat ini memiliki sebuah palang yang panjang menjulur ke depan badanya yang mirip belalai.
    Gerak crane ini jauh lebih bebas dibandingkan Dolly Track, namun banyak pembuat film yang menggunakan gerak dari alat ini hanya gerak lurus vertikal dari bawah ke atas (crane up) atau sebaliknya dari atas ke bawah (crane down).


    Hand Held
    Pada masa lalu gerak ini terjadi karena kamera dipanggul oleh kamerawannya dan gambar yang dihasilkan adalah gambar yang penuh dengan guncangan seperti yang dipakai dalam film televisi NYPD Blue atau film Saving Private Ryan.
    Pada masa kini, pada kamera-kamera kecil cukup digenggam oleh telapak tangan. Namun dalam film ada inovasi alat yang bernama Steadycam yang dapat mengurangi guncangan dan geraknya cenderung halus (smooth)


    steady cam


    Freeze Frame
    Freeze Frame sebenarnya adalah salah satu bentuk optical effect yang kemudian dimasukkan ke dalam gerak karena justru melawan gerak itu sendiri (berhenti). Contohnya film 400 Blows pada adegan terakhir atau Trainspotting saat mengenalkan para tokohnya.


    POINT OF INTEREST

    Untuk membuat Point Of Interest maka pembuat bisa menggunakan kontras dari mise en scene. Penonton akan melihat sesuatu yang menuntun mata kereka.


    DURASI SHOT

    n Short Take
    Pengambilan dengan durasi ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan materi editing.

    n Long Take
    Salah satu gaya yang muncul karena pembuat film merasa dapat lebih memaksimalkan waktu yang berjalan. The Rope, Last Laugh dan yang paling ekstrem adalah Russian Ark.

    IDE

    Bagaimana sebaiknya mencari IDE?
    Sebelum mencari IDE, ada baiknya anda untuk Tahu, Kenal, dan Paham tentang ide tersebut.
    Bagaimana caranya memahami ide tersebut? :

    • MEMBUAT YANG DEKAT DENGAN KITA
    • RISET / PENELITIAN


    BAHASA VISUAL

    bahasa visual adalah suatu informasi yang terlihat dalam gambar secara kasat mata (sarana penyampaian pada penonton menggunakan hal-hal atau unsur yang dapat di tangkap secara kasat mata)

    bahasa visual ada tiga :

    1). bahasa universal
    adalah bahasa dimana semua orang tahu dan dapat mengenal
    contoh gambar :


    2). bahasa lokal/ sektoral
    adalah bahasa yang memiliki simbol atau lambang dalam suatu daerah yang memiliki arti tersendiri.
    contoh gambar :


    3). bahasa personal
    adalah bahasa yang hanya seoarang movie maker dan tuhan saja yang tau apa arti simbol tersebut tetapi kita bisa menebaknya
    contoh gambar :


    BAHASA SUARA

    Suara disini tidak selalu berkonotasi kepada dialog.
    Unsur-unsur suara terdiri dari :

    1. SPEECH

    DIALOG
    percakapan dua orang atau lebih yang terlihat dalam layar

    MONOLOG
    Pembicaraan satu orang dan sumber suaranya juga itu terlihat di layar dan ruang cerita

    DIRECT ADDRESS
    Pembicaraan yang seolah-olah berbicara pada penonton dan sumber suaranya terlihat dalam layar.

    MONOLOG INTERIOR
    Pembicaraan yang sumber suaranya seolah-olah berasal dari hati, perasaan dan pikiran tokoh yang terlihat pada layar

    NARASI
    Pembicaraan yang sumber suaranya tidak terlihat di layar maupun di ruang cerita. Suara orang tersebut seolah-olah seperti suara ‘Tuhan’ karena dapat menembus ruang dan waktu.


    2. EFEK SUARA
    Efek suara itu bisa lebih kepada unsur dramatik / Background musik / Soundtrack pada suatu Film tersebut.

    3. MUSIK
    sebagai pengiring suasana dalam cerita /menambahkan unsur dramatik dalam film,cerita senang diiringi musik senang,suasan cerita sedih diiringi musik sedih.

    FUNGSI SUARA (KLASIK)
    Gambar tidak Efektif
    Gambar tidak Efisien
    Realitas

    FUNGSI SUARA (MODERN)
    Pembentuk Ruang
    Pembentuk Waktu
    Pembentuk Suasana dan Dramatik

    MISE EN SCENE
    Mise en Scene adalah segala sesuatu yang terlihat secara kasat mata di layar.
    Beberapa Unsur Mise en Scene sendiri sebagai berikut:

    1. SETTING
    setting adalah seluruh latar bersama dengan benda-benda yang ada didalam scene.

    2. COSTUME & MAKE UP
    adalah sesuatu yang melekat secara konsisten pada tokoh.

    3. FIGURE EXPRESSION & MOVEMENT
    Ekspresi figure, baik itu ekspresi wajah ataupun gerak-gerik badan Tokoh.
    Movement adalah perpindahan figure.

    4. LIGHTING
    Pencahayaan suatu ruangan dan tokoh.

    TIPE & GENRE FILM

    TIPE DASAR FILM

    1. DOKUMENTER :
    Realitas, Faktual, Aktual & Storytelling.

    2. FIKSI :
    Rekayasa & Storytelling

    • Animasi
    • Live Action

    3. EKSPERIMENTAL

    Eksperimental ini memiliki sifat Personal. Contohnya Video Clip.

    GENRE FILM


    Genre film ini di tentukan oleh beberapa Konvensi (kesepakatan):
    1. Konvensi naratif (cerita)
    2. Mise en scene (elemen visual)


    Genre juga biasanya dipengaruhi oleh akar budaya atau nilai yang sudah ada pada masyarakat.

    1. Melodrama (CERITA YANG MENGANDUNG UNSUR MENYENTUH HATI )
    2. Western (CERITA YANG IDENTIK DENGAN KOBOI)
    3. Gangster (CERITA YANG IDENTIK MAFIA )
    4. Film Noir( CERITA YANG TIDAK MEMILIKI PERAN PROTAGONIS DAN ANTAGONIS)
    5. Comedy(CERITA YANG IDENTIK DENGAN HIBURAN)
    6. Musical (CERITA YANG IDENTIK DENGAN FILM BOLLYWOOD)
    7. Kung Fu( CERITA YANG IDENTIK DENGAN SENI BELADIRI/ACTION)

    BENTUK PENCERITAAN

    NARATIF

    Syarat Naratif :
    1. Terdiri dari banyak rangkaian peristiwa (plot).
    2. Memiliki Sebab-Akibat (kausalitas) yang jelas.
    3. Terjadi dalam ruang dan waktu yang jelas.

    Naratif dibagi dua, antara lain :

    1. Sinema Hollywood Klasik, Ciri-cirinya:

    1. Setting (ruang & waktu) dan peristiwanya jelas.
    2. Memiliki 1 protagonis yang menjadi agen sebab akibat.
    3. Tokoh mempunyai Tujuan (Goal), Kebutuhan (Need) & Hasrat (Desire) yang jelas untuk menyelesaikan masalahnya. (motif).
    4. Memiliki plot dan perkembangan cerita yang progresif
    5. Ada penyelesaian cerita (Close Ending).

    Ending :

    1. Sad : Goal, Need & Desire tidak tercapai.
    2. Happy : Goal, Need & Desire tercapai.


    2. Art Cinema Narration

    Bisa melanggar 1 syarat dari Sinema Hollywood Klasik ataupun seluruhnya.

    2 komentar: