Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ruang kantor dan suasana panggung terbuka.
Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas.
4 .
Full shot
Biasanya seluruh tubuh tokoh diperlihatkan dari kepala hingga ujung kaki, hal ini dimaksudkan agar penonton dapat melihat seluruh gestur (gerak tubuh) tokoh dan sedikit aktivitas lingkungannya
5.
Medium Long Shot (MLS) / Knee Shot (KS)
Biasanay digunakan pada film-film western (koboi) dan fungsinya adalah agar pistol yang ada di bawah pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton, s
6.
Medium Shot (MS)
Biasanya memiliki keistimewaan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh terlihat lebih jelas namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja
7.
Close Up
Secara mendasar memiliki fungsi untuk menginformasikan ekspresi wajah tokoh. Ada beberapa variasinya yaitu :
Medium Close Up (MCU)
Ukuran ini sering dianggap cocok untuk memperlihatkan shot yang sifatnya intim (menggambarkan kedekatan) sehingga banyak sekali adegan dialog dalam film menggunakan type of shot ini terutama dialog-dialog yang normal artinya tidak ada penekanan dramatik
Close Up (CU)
biasanya digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah si tokoh dengan lebih jelas, baik marah, sedih, gembira dan lain-lain.
Big Close Up (BCU)
Extreme Close Up (ECU / XCU)
Ada beberapa macam yang juga sering digunakan oleh para pembuat film antara lain :
CLOSE SHOT (CS)
Ukuran ini banyak digunakan untuk menyebut type of shot dalam bentuk padat namun bukan wajah tokoh atau mungkin malah benda lain seperti arloji, buku, botol dan lain-lain
Two Shot
Three Shot
Over Shoulder Shot
Biasanya digunakan untuk memberi penekanan pada sudut pandang tokoh dan penonton tetap merasakan kehadiran tokoh lain di dalam bingkai tersebut.
SUDUT (CAMERA ANGLE)
Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka selanjutnya kita juga wajib mengenal dimana seorang pembuat film meletakkan kameranya atau dikenal dengan Camera Angle (sudut pengambilan kamera).
POSISI CAMERA ANGLE
Eye Level
Angle disebut eye level apabila tinggi mata tokoh / objek dianggap sejajar dengan lensa kamera.
High Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera / seseorang lebih tinggi dari mata sang tokoh.
Top Angle / Bird Eye View
Low Angle
sesuatu lebih tingggi dari lensa kamera
Frog Eye View / Worm Eye View
lebih rendah dari low
Canted Angle / Crazy Angle /Dutch Angle
digunakan untuk menggambarkan keadaan yang tidak stabil, galau,ga nentu,bimbang,gelisah,gundah. .
GERAK KAMERA
Gerak fisik dari subyek dan kameranya adalah yang membedakan film dengan seni visual lainnya seperti seni lukis, fotografi dan lain-lain.
Pan(oramic)
Pan merupakan kependekkan dari kata panoramic. Karena berpusat pada tripod, maka gerak kamera ini hanya bisa berputar sehingga gerakannya hanya bisa ke kiri (pan left) atau ke kanan (pan right)
Tilt
Tilt juga berpusat pada tripod dan gerakan kamera ini hanya bisa ke atas (tilt up) ataupun ke bawah (tilt down).
Track
Gerak ini biasanya dibantu sebuah kereta yang berjalan di atas rel dan disebut Dolly Track. Kamera diletakkan di atas Kereta Dolly sehingga gerak kamera hanya terbatas pada gerak maju (track in), mundur (track out), gerak lurus ke samping kanan (track right) dan gerak lurus ke samping kiri (track left). Gerak track in dan track out tidak menyebabkan berubahnya perspektif atau kedalaman dari gambar yang dibuat.
Alat Dolly Track
Crane
Gerak ini juga dibantu dengan sebuah alat yang disebut Dolly Crane, dimana alat tersebut dapat berjalan di atas rel ataupun diam. Alat ini memiliki sebuah palang yang panjang menjulur ke depan badanya yang mirip belalai.
Gerak crane ini jauh lebih bebas dibandingkan Dolly Track, namun banyak pembuat film yang menggunakan gerak dari alat ini hanya gerak lurus vertikal dari bawah ke atas (crane up) atau sebaliknya dari atas ke bawah (crane down).
Hand Held
Pada masa lalu gerak ini terjadi karena kamera dipanggul oleh kamerawannya dan gambar yang dihasilkan adalah gambar yang penuh dengan guncangan seperti yang dipakai dalam film televisi NYPD Blue atau film Saving Private Ryan.
Pada masa kini, pada kamera-kamera kecil cukup digenggam oleh telapak tangan. Namun dalam film ada inovasi alat yang bernama Steadycam yang dapat mengurangi guncangan dan geraknya cenderung halus (smooth)
steady cam
Freeze Frame
Freeze Frame sebenarnya adalah salah satu bentuk optical effect yang kemudian dimasukkan ke dalam gerak karena justru melawan gerak itu sendiri (berhenti). Contohnya film 400 Blows pada adegan terakhir atau Trainspotting saat mengenalkan para tokohnya.
POINT OF INTEREST
Untuk membuat Point Of Interest maka pembuat bisa menggunakan kontras dari mise en scene. Penonton akan melihat sesuatu yang menuntun mata kereka.
DURASI SHOT
n Short Take
Pengambilan dengan durasi ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan materi editing.
n Long Take
Salah satu gaya yang muncul karena pembuat film merasa dapat lebih memaksimalkan waktu yang berjalan. The Rope, Last Laugh dan yang paling ekstrem adalah Russian Ark.
IDE
Bagaimana sebaiknya mencari IDE?
Sebelum mencari IDE, ada baiknya anda untuk Tahu, Kenal, dan Paham tentang ide tersebut.
Bagaimana caranya memahami ide tersebut? :
- MEMBUAT YANG DEKAT DENGAN KITA
- RISET / PENELITIAN
BAHASA VISUAL
bahasa visual adalah suatu informasi yang terlihat dalam gambar secara kasat mata (sarana penyampaian pada penonton menggunakan hal-hal atau unsur yang dapat di tangkap secara kasat mata)
bahasa visual ada tiga :
1). bahasa universal
adalah bahasa dimana semua orang tahu dan dapat mengenal
contoh gambar :
2). bahasa lokal/ sektoral
adalah bahasa yang memiliki simbol atau lambang dalam suatu daerah yang memiliki arti tersendiri.
contoh gambar :
3). bahasa personal
adalah bahasa yang hanya seoarang movie maker dan tuhan saja yang tau apa arti simbol tersebut tetapi kita bisa menebaknya
contoh gambar :
BAHASA SUARA
Suara disini tidak selalu berkonotasi kepada dialog.
Unsur-unsur suara terdiri dari :
1. SPEECH
DIALOG
percakapan dua orang atau lebih yang terlihat dalam layar
MONOLOG
Pembicaraan satu orang dan sumber suaranya juga itu terlihat di layar dan ruang cerita
DIRECT ADDRESS
Pembicaraan yang seolah-olah berbicara pada penonton dan sumber suaranya terlihat dalam layar.
MONOLOG INTERIOR
Pembicaraan yang sumber suaranya seolah-olah berasal dari hati, perasaan dan pikiran tokoh yang terlihat pada layar
NARASI
Pembicaraan yang sumber suaranya tidak terlihat di layar maupun di ruang cerita. Suara orang tersebut seolah-olah seperti suara ‘Tuhan’ karena dapat menembus ruang dan waktu.
2. EFEK SUARA
Efek suara itu bisa lebih kepada unsur dramatik / Background musik / Soundtrack pada suatu Film tersebut.
3. MUSIK
sebagai pengiring suasana dalam cerita /menambahkan unsur dramatik dalam film,cerita senang diiringi musik senang,suasan cerita sedih diiringi musik sedih.
FUNGSI SUARA (KLASIK)
Gambar tidak Efektif
Gambar tidak Efisien
Realitas
FUNGSI SUARA (MODERN)
Pembentuk Ruang
Pembentuk Waktu
Pembentuk Suasana dan Dramatik
MISE EN SCENE
Mise en Scene adalah segala sesuatu yang terlihat secara kasat mata di layar.
Beberapa Unsur Mise en Scene sendiri sebagai berikut:
1. SETTING
setting adalah seluruh latar bersama dengan benda-benda yang ada didalam scene.
2. COSTUME & MAKE UP
adalah sesuatu yang melekat secara konsisten pada tokoh.
3. FIGURE EXPRESSION & MOVEMENT
Ekspresi figure, baik itu ekspresi wajah ataupun gerak-gerik badan Tokoh.
Movement adalah perpindahan figure.
4. LIGHTING
Pencahayaan suatu ruangan dan tokoh.
TIPE & GENRE FILM
TIPE DASAR FILM
1. DOKUMENTER :
Realitas, Faktual, Aktual & Storytelling.
2. FIKSI :
Rekayasa & Storytelling
3. EKSPERIMENTAL
Eksperimental ini memiliki sifat Personal. Contohnya Video Clip.
GENRE FILM
Genre film ini di tentukan oleh beberapa Konvensi (kesepakatan):
1. Konvensi naratif (cerita)
2. Mise en scene (elemen visual)
Genre juga biasanya dipengaruhi oleh akar budaya atau nilai yang sudah ada pada masyarakat.
1. Melodrama (CERITA YANG MENGANDUNG UNSUR MENYENTUH HATI )
2. Western (CERITA YANG IDENTIK DENGAN KOBOI)
3. Gangster (CERITA YANG IDENTIK MAFIA )
4. Film Noir( CERITA YANG TIDAK MEMILIKI PERAN PROTAGONIS DAN ANTAGONIS)
5. Comedy(CERITA YANG IDENTIK DENGAN HIBURAN)
6. Musical (CERITA YANG IDENTIK DENGAN FILM BOLLYWOOD)
7. Kung Fu( CERITA YANG IDENTIK DENGAN SENI BELADIRI/ACTION)
BENTUK PENCERITAAN
NARATIF
Syarat Naratif :
1. Terdiri dari banyak rangkaian peristiwa (plot).
2. Memiliki Sebab-Akibat (kausalitas) yang jelas.
3. Terjadi dalam ruang dan waktu yang jelas.
Naratif dibagi dua, antara lain :
1. Sinema Hollywood Klasik, Ciri-cirinya:
- Setting (ruang & waktu) dan peristiwanya jelas.
- Memiliki 1 protagonis yang menjadi agen sebab akibat.
- Tokoh mempunyai Tujuan (Goal), Kebutuhan (Need) & Hasrat (Desire) yang jelas untuk menyelesaikan masalahnya. (motif).
- Memiliki plot dan perkembangan cerita yang progresif
- Ada penyelesaian cerita (Close Ending).
Ending :
- Sad : Goal, Need & Desire tidak tercapai.
- Happy : Goal, Need & Desire tercapai.
2. Art Cinema Narration
Bisa melanggar 1 syarat dari Sinema Hollywood Klasik ataupun seluruhnya.